//Rembug Online 5: Potensi dan Perkembangan Sorgum Pakan di Indonesia untuk Ketahanan Pakan dan Pangan

Rembug Online 5: Potensi dan Perkembangan Sorgum Pakan di Indonesia untuk Ketahanan Pakan dan Pangan

Pada hari Rabu 23 September 2020, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, kembali menyelenggarakan Rembug Online yang bertopik Potensi dan Perkembangan Sorgum Pakan di Indonesia untuk Ketahanan Pakan dan Pangan. Rembug online ini mengundang tiga tenaga ahli di bidang sorgum dan dihadiri hampir 300 peserta dari berbagai instansi di Indonesia.  Hadir pula perwakilan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia diantaranya Kabupaten Situbondo, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Ogan Hilir, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Ende, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Agam, Kota Sabang, Kabupaten Kotawaringin Timur dan lain sebagainya.

Rembug online yang kelima ini mengundang Prof. Dr. Soeranto Human dari BATAN sebagai tenaga ahli yang saat ini banyak berkecimpung di bidang pemuliaan jenis sorgum.  “Kami sudah menghasilkan beberapa varietas sorgum yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagaik sumber pakan maupun sumber pangan,” papar Prof. Soeranto.  Pembicara kedua adalah Rahardi Gautama SSi, produsen sorgum dan berbagai produk turunannya menyampaikan bahwa sorgum dapat dipanen dalam beberapa umur sesuai dengan target penggunaan produk. Rahardi menyampaikan bahwa “Sorgum yang dipanen pada umur 70 hari sangat disukai sebagai hijauan pakan ternak.  Hasil karkas sapi yang diperoleh menunjukkan bahwa perlemakan sapi relatif sedikit sehingga daging yang dihasilkan terkategori memiliki kualitas yang tinggi.”

Achmad Wahyudin, pembicara ketiga, merupakan peternak sapi perah yang telah mengaplikasikan pengolahan hijauan pakan dalam bentuk silase. “Kami menyambut baik setiap inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dan para peneliti sehingga dapat diperoleh hijauan pakan yang berkualitas untuk peternakan rakyat. Inovasi akan banyak membantu masyarakat untuk dapat hidup layak sehingga meningkatkan minat kaum muda untuk beternak.” harapnya.

Para peserta sangat antusias dalam menyampaikan pertanyaan dan ingin dapat mengembangkan sorgum di daerahnya masing-masing. Beberapa orang menanyakan peralatan pembuatan silase yang saat ini telah digunakan oleh Achmad Wahyudin di peternakan CV Azkia.  Prof. Erika Budi Laconi berharap rembug online ini akan menelurkan akta bersama pengembangan sorgum untuk dapat dijadikan salah satu produk unggulan negeri.

TAGS: