//Produksi dan Nilai Nutritif Suplemen Biomineral (Dr. Suryahadi, DEA)

Produksi dan Nilai Nutritif Suplemen Biomineral (Dr. Suryahadi, DEA)

Seminar Bulanan Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
24 November 2010

Produksi dan Nilai Nutritif Suplemen Biomineral
Oleh. Dr. Ir. Suryahadi, DEA

Seminar bulanan Departemen pada bulan November ini mengangkat tema  “Produksi dan Nilai Nutritif Suplemen Biomineral”  yang dibawakan oleh pakar dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fapet IPB, Dr. Suryahadi, DEA. Seminar ini bertempat di Ruang Sidang Dept Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fapet IPB dan dihadiri 20 orang Dosen dan mahasiswa Pasca. Materi yang dibawakan oleh Dr. Suryahadi, DEA tersebut merupakan hasil penelitian yang sudah dilakukan beliau dengan Tim. Dr. Suryahadi, DEA memulai presentasinya dengan tinjauan kebelakang sejarah dan defenisi biomineral, perkembangan biomineral, keunggulan biomineral dibandingkan mineral inorganik yang banyak digunakan saat ini. Menurut pandangan beliau, bahwa rekomendasi kebutuhan mineral yang dimuat NRC tidak mencukupi untuk kebutuhan ternak yang dipelihara di Indonesia. Perlu peningkatan 1,5 sampai 2 kali rekomendasi tersebut. Menurut beliau, permasalahan defesiensi mineral pada ternak kurang mendapat prioritas pendanaan riset sehingga perlu alternatif sumber pendanaan penelitian agar permasalahan penentuan kebutuhan mineral dan availabilitasnya dapat dipelajari. Melalui kajian yang sudah dilakukan, terdapat peta defisiensi mineral pada wilayah-wilayah  kantung ternak sehingga direkomendasikan agar kadar mineral dalam ransum harus tinggi. Namun permasalahannya tidak sesederhana dengan peningkatan kadar mineral dalam ransum karena kisaran antara level kebutuhan dan toxic menjadi sempit sehingga direkomendasikan untuk pemenuhan kebutuhan mineral ternak dengan menggunakan biomineral yang memiliki availabilitas tinggi sehingga secara kuantitative jumlah pemberiannya dapat ditekan. Menyinggung pembuatan biomineral, Dr. Suryahadi, DEA menyarankan agar diproduksi dengan bioproses (sedapat mungkin alamiah) misalnya dengan mikroba rumen. Penggunaan mikroba rumen ini menurut beliau memiliki beberapa keunggulan seperti prosesnya cepat, merupakan biofermentor yang ideal, tumbuh cepat, mampu mengakumulasi mineral dalam jumlah tinggi dan substrat tidak kompetitif. Dari penelitian dan kajian-kajian yang sudah beliau dan tim lakukan, maka disarankan arah riset dari biomineral antara lain: Bioproses kontinyu (rusitec) dan seleksi dari mikroba yang berguna saja, Pemanfaatan limbah cair RPH dengan tujuan untuk memproduksi biomineral, karakterisasi produk biomineral dan pengujian biologis.